Thursday, March 10, 2011

SENI MUZIK, SUARA DAN TARI PADA MASA KHILAFAH ISLAM.

Khilafah Islam terdahulu tidak pernah melarang rakyatnya mempelajari seni suara dan musik, Mereka dibiarkan mendirikan sekolah-sekolah musik dan membangun pabrik alat-alat musik. Mereka diberikan ghairah untuk mengarang buku-buku tentang seni suara, muzik dan tari. Negara khilafah juga tidak pernah mengambil tindakan hukum terhadap biduan dan biduanita yang bernyanyi di rumah-rumah individu. Bahkan mereka diberi ijin untuk bernyanyi di istana dan di rumah penguasa.

Perhatian ke arah pendidikan musik telah dicurahkan sejak akhir masa Daulah Umawiyah, yang kemudian dilanjutkan pada masa kekhilafahan ‘Abbāsiyah sehingga di berbagai kota banyak berdiri sekolah musik dengan berbagai tingakat pendidikan, mulai dari tingkat menengah sampai ke perguruan tinngi. Pabrik alat-alat musik di bangun di berbagai negeri Islam. Sejarah telah mencatat bahwa pusat pabrik pembuatan alat-alat musik yang sangat terkenal ada di kota Sevilla (Andalusia atau Spanyol).

Catatan tentang kesenian umat Islam begitu banyak disebut orang. Para penemu dan pencipta alat musik Islam juga cukup banyak jumlahnya, yang muncul sejak pertengahan abad kedua hijrah, misalnya Yunus Al-Khatīb yang meninggal tahun 135 H, Khalīl bin Ahmad (170 H.), Ibnu An-Nadīm Al-Maushilli (235 H.), Hunaian Ibnu Ishāq (264 H.), dan lain-lain.

Pada masa itu cakrawala umat Islam juga diramaikan oleh biduan dan biduanita yang status umumnya adalah pelayan. Mereka ini bukan penyanyi bayaran yang disewa untuk setiap pertunjukannya. Merekalah yang bernyanyi untuk menghibur khalīfah dan para penguasa lainnya di istana dan rumah mereka masing-masing. Setiap pelayan menghibur tuannya sendiri-sendiri.

Seni tari berkembang luas pada masa Daulah ‘Abbāsiyah. Berkembangnya seni ini karena ketika itu perbudakan masih berlaku. Para budak wanita bernyanyi untuk menghibur para pejabat maupun rakyat. Tetapi biduanita-biduanita istana pada umumnya adalah dari kalangan sendiri. (Lihat A. Hasjmi, SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM, Cet. 2, hlm. 321, 326; Lihat juga Oemar Amin Hoesein KULTUR ISLAM, hlm. 427-445).

Berkembangnya kesenian di seluruh negeri Islam tidak menyebabkan berkembangannya seni yang dicampuri oleh maksiat dan hal-hal yang dilarang syara‘ Kalau ada hal-hal tersebut maka biasanya khilafah Islam akan mengambil tindakan keras dengan menangkap pelakunya, sekaligus menutup tempat-tempat hiburan yang berselubung kemaksiatan. Tindakan seperti itu dilakukan melalui para hakim Al-Hisbah. Bahkan khalīfah memerintahkan dan membiarkan qādhī (hakim) memusnahkan alat-alat musik apabila negara berpendapat bahwa memainkan alat-alat musik dan bernyanyi dengan diiringi musik adalah harām (Lihat Imām Al-‘Āmidī, AL-AHKĀM-US-SULTHĀNIYAH, hlm. 294-296). Namun Qādhī Al-Hisbah tidak akan bertindak langsung bila suara musik dan nyanyian tersebut muncul dari rumah-rumah penduduk. Ia hanya melarang tanpa mendobrak pintu rumah, apalagi sampai merusak bagian lainnya. (Lihat Imām Al-‘Āmidi, ibidem, hlm. 297).

Namun setelah khilafah Islam diruntuhkan oleh Barat (gabungan negara Eropa), mulailah muncul kembali tempat-tempat hiburan yang terbuka untuk umum. Kita lantas mengenal ada yang namanya klub malam, bar, diskotik, dan panggung-panggung terbuka. Muncul pula nyanyian cabul yang sesungguhnya tidak pantas dinyanyikan. Bahkan kita sudah amat mudah menemukan nyanyian yang disertai dengan acara joget, ajojing, dan dansa yang disertai dengan jeritan histeris. Penyanyi wanitanya pun telah banyak yang tidak punya rasa malu lagi. Mereka lebih suka memamerkan auratnya dengan mengenakan pakaian ketat, tipis dan mini.

Tentu saja semua keadaan itu bukan cermin kebudayaan Islam. Seni yang demikian bertentangan dengan ketentuan Islam. Ia tidak lebih dari jiplakan kebudayaan Barat. Secara pasti ia telah merusak jiwa pemuda Islam. Bahkan di hadapan kepala kita telah tampak nyata bukti kerusakan itu di seluruh negeri Islam.

Keadaan tersebut tentu saja menjadi kewajiban negara khilafah masa depan untuk mengatasi kerusakan yang terjadi di masyarakat pada setiap negeri Islam yang dikuasainya. Dengan kekuatan dan kekuasaannya, negara khilafah pasti mampu membersihkan bentuk seni musik, suara, dan tari dari noda-noda kebudayaan Barat. Khilafah akan dengan mudah melakukan berbagai tindakan dalam hal tersebut. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan antara lain:

1.   Melarang setiap nyanyian, rekaman dan tarian yang mengajak orang untuk minum arak, bergaul bebas, berpacaran, bermain cinta, atau bunuh diri karena putus cinta.

2.   Melarang setiap nyanyian dan tarian yang disertai dengan omongan kotor dan cabul yang mengarah kepada perbuatan-perbuatan dosa atau membangkitkan birahi seksual.

3.   Melarang setiap nyanyian dan tarian yang disertai dengan perbuatan-perbuatan harām, seperti minum khamr, percampuran antara lelaki dengan wanita.

4.   Lagu-lagu dan kaset-kaset Barat dilarang beredar dan para penyanyinya tidak diijinkan melakukan pertunjukkan (show) di negeri-negeri Islam.

5.   Setiap tempat pertunjukan untuk menyanyi dan menari, seperti klub malam, bar dan diskotik harus ditutup dan tidak diberi ijin membukanya oleh pemerintah. Begitu pula halnya dengan panggung-panggung terbuka.

6.   Para penyanyi wanita tidak diperbolehkan tampil di televisi, film, panggung-panggung umum atau di studio untuk menari atau merekam lagu kaset, video, film dan sebagainya. Untuk nyanyian, hanya di radio yang diperbolehkan.

7.   Tidak dilarang beredarnya kaset nyanyian wanita maupun pria asal berupa nyanyian yang mudah dan tidak bertentangan dengan ‘aqīdah Islam.

8.   Hanya lagu-lagu atau rekaman yang mengandung nilai-nilai keislaman dan sesuai dengan ‘aqīdah dan akhlak Islam yang boleh beredar di negeri-negeri Islam.

9.   Setiap keluarga diijinkan bernyanyi atau mendengarkan rekaman lagu dan menari dalam suasana gembira guna melahirkan perasaan riang dan menghibur hati pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada hari raya, pesta perkawinan, aqiqahan, pulang kampungnya salah seorang anggota keluarga, pada waktu lahirnya seorang bayi, dan sebagainya, dengan syarat tidak melampaui batas-batas syara'.

 10.   Tidak dibolehkan memberi bayaran kepada penyanyi wanita. Tetapi bagi kaum lelaki boleh. Penyanyi wanita hanya boleh bernyanyi di rumah saja.

 11.   Menarikan tarian hanya diperkenankan di tempat tertutup dan terbatas pada anggota keluarga serta kerabat yang muhrim.

 Demikian kira-kira yang akan dilakukan oleh khilafah Islam pada masa mendatang dengan berpedoman kepada keadaan kaum Muslimīn sekarang ini. Namun demikian, tindakan-tindakan di atas hendaklah merupakan sebuah keputusan pasti yang tidak bisa diubah-ubah lagi sebab khilafah diberikan wewenang untuk bertindak dan menentukan sikap dalam menentukan hukum dan peraturan berdasarkan ijithadnya. Oleh karena itu, bisa jadi khilafah pada periode tertentu membolehkan orang bermain musik dan menyanyikan lagu. Pada periode berikutnya bahkan khilafah mengharāmkan semua jenis lagu dan alat musik, juga mengharamkan menggunakan alat-alat musik dan melagukan nyanyian tertentu yang menurutnya tidak sesuai dengan etika hukum Islam.
 Perbedaan sikap seperti itu karena para fuqaha telah memperselisihkan masalah seni ini, Tidak ada kesepakatan pendapat di antara mereka. Namun apapun yang terjadi nanti dan selama masih bertolak dari pandangan hukum Islam, maka kaum Muslimīn wājib menthā‘ati semua ketentuan yang ditetapkan oleh khalifah.


~semoga niat kita ikhlas~


Monday, February 14, 2011

AL-FARABI (TOKOH ILMUAN ISLAM)


Digelar Aristotle kedua.

Tulisan ahli falsafah Yunani seperti Plato dan Aristotle mempunyai pengaruh yang besar terhadap pemikiran ahli falsafah Islam. Salah seorang ahli falsafah Islam yang terpengaruh dengan pemikiran kedua tokoh tersebut ialah Al-Farabi.


Nama sebenarnya Abu Nasr Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlaq Al Farabi. Beliau lahir pada tahun 874M (260H) di Transoxia yang terletak dalam Wilayah Wasij di Turki. Bapanya merupakan seorang anggota tentera yang miskin tetapi semua itu tidak menghalangnya daripada mendapat pendidikan di Baghdad. Beliau telah mempelajari bahasa Arab di bawah pimpinan Ali Abu Bakr Muhammad ibn al-Sariy.

Selepas beberapa waktu, beliau berpindah ke Damsyik sebelum meneruskan perjalanannya ke Halab. Semasa di sana, beliau telah berkhidmat di istana Saif al-Daulah dengan gaji empat dirham sehari. Hal ini menyebabkan dia hidup dalam keadaan yang serba kekurangan.

Al-Farabi terdidik dengan sifat qanaah menjadikan beliau seorang yang amat sederhana, tidak gilakan harta dan cintakan dunia. Beliau lebih menumpukan perhatian untuk mencari ilmu daripada mendapatkan kekayaan duniawi. Sebab itulah Al-Farabi hidup dalam keadaan yang miskin sehingga beliau menghembuskan nafas yang terakhir pada tahun 950M (339H).

Walaupun Al-Farabi merupakan seorang yang zuhud tetapi beliau bukan seorang ahli sufi. Beliau merupakan seorang ilmuwan yang cukup terkenal pada zamannya. Dia berkemampuan menguasai pelbagai bahasa.

Selain itu, dia juga merupakan seorang pemuzik yang handal. Lagu yang dihasilkan meninggalkan kesan secara langsung kepada pendengarnya. Selain mempunyai kemampuan untuk bermain muzik, beliau juga telah mencipta satu jenis alat muzik yang dikenali sebagai gambus.

Kemampuan Al-Farabi bukan sekadar itu, malah beliau juga memiliki ilmu pengetahuan yang mendalam dalam bidang perubatan, sains, matematik, dan sejarah. Namun, keterampilannya sebagai seorang ilmuwan yang terulung lebih dalam bidang falsafah. Bahkan kehebatannya dalam bidang ini mengatasi ahli falsafah Islam yang lain seperti Al-Kindi dan Ibnu Rusyd.

Dalam membicarakan teori politiknya, beliau berpendapat bahawa akal dan wahyu adalah satu hakikat yang padu. Sebarang percubaan dan usaha untuk memisahkan kedua-dua elemen tersebut akan melahirkan sebuah negara yang pincang serta masyarakat yang kacau-bilau. Oleh itu, akal dan wahyu perlu dijadikan sebagai dasar kepada pembinaan sebuah negara yang kuat, stabil serta makmur.

Al-Farabi banyak mengkaji mengenai falsafah dan teori Socrates, Plato, dan Aristotle dalam usahanya untuk menghasilkan teori serta konsep mengenai kebahagiaan. Maka tidak hairanlah, Al-Farabi dikenali sebagai orang yang paling memahami falsafah Aristotle. Dia juga merupakan seorang yang terawal menulis mengenai ilmu logik Yunani secara teratur dalam bahasa Arab.

Meskipun pemikiran falsafahnya banyak dipengaruhi oleh falsafah Yunani tetapi beliau menentang pendapat Plato yang menganjurkan konsep pemisahan dalam kehidupan manusia.

Menurut Al-Farabi, seorang ahli falsafah tidak seharusnya memisahkan dirinya daripada sains dan politlk. Sebaliknya perlu menguasai kedua-duanya untuk menjadi seorang ahli falsafah yang sempurna.

Tanpa sains, seorang ahli falsafah tidak mempunyai cukup peralatan untuk diekspolitasikan untuk kepentingan orang lain. Justeru, seorang ahli falsafah yang tulen tidak akan merasai sebarang perbezaan di antaranya dengan pemerintah yang tertinggi kerana keduanya merupakan komponen yang saling lengkap melengkapi. Dalam hal ini beliau mencadangkan agar diwujudkan sebuah negara kebajikan yang diketuai oleh ahli falsafah.

Pandangan falsafahnya yang kritikal telah meletakkannya sebaris dengan ahli falsafah Yunani yang lain. Dalam kalangan ahli falsafah Islam, beliau juga dikenali sebagai Aristotle kedua. Bagi Al-Farabi, ilmu segala-galanya dan para ilmuwan harus diletakkan pada kedudukan yang tertinggi dalam pemerintahan sesebuah negara.

Pandangan Al-Farabi ini sebenarnya mempunyai persamaan dengan falsafah dan ajaran Confucius yang meletakkan golongan ilmuwan pada tingkat hierarki yang tertinggi di dalam sistem sosial sesebuah negara.

Di samping itu, Al-Farabi juga mengemukakan banyak pandangan yang mendahului zamannya. Antaranya beliau menyatakan bahawa keadilan itu merupakan sifat semula jadi manusia, manakala pertarungan yang berlaku antara manusia merupakan gejala sifat semula jadi tersebut.

Pemikiran, idea, dan pandangan Al-Farabi mengenai falsafah politik terkandung dalam karyanya yang berjudul "Madinah al-Fadhilah". Perbicaraan mengenai ilmu falsafah zaman Yunani dan falsafah Plato serta Aristotle telah disentuhnya dalam karya " Ihsa* al-Ulum" dan       "Kitab al-Jam".

Terdapat dua buku tidak dapat disiapkan oleh Al-Farabi di zamannya. Buku-buku itu ialah "Kunci Ilmu" yang disiapkan oleh anak muridnya yang bernama Muhammad Al Khawarismi pada       tahun 976M dan "Fihrist Al-Ulum" yang diselesaikan oleh Ibnu Al-Nadim pada tahun 988M.

Al-Farabi juga telah menghasilkan sebuah buku yang mengandungi pengajaran dan teori muzik Islam, yang diberikan judul "Al-Musiqa" dan dianggap sebagai sebuah buku yang terpenting dalam bidang berkenaan.

Sebagai seeorang ilmuwan yang tulen, Al-Farabi turut memperlihatkan kecenderungannya menghasilkan beberapa kajian dalam bidang perubatan. Walaupun kajiannya dalam bidang ini tidak menjadikannya masyhurtetapi pandangannya telah memberikan sumbangan yang cukup       bermakna terhadap perkembangan ilmu perubatan di zamannya.

Salah satu pandangannya yang menarik ialah mengenai betapa jantung adalah lebih penting berbanding otak dalam kehidupan manusia. Ini disebabkan jantung memberikan kehangatan kepada tubuh sedangkan otak hanya menyelaraskan kehangatan itu menurut keperluan anggota tubuh badan.

Sesungguhnya Al-Farabi merupakan seorang tokoh falsafah yang serba boleh. Banyak daripada pemikirannya masih relevan dengan perkembangan dan kehidupan manusia hari ini. Sementelahan itu, pemikirannya mengenai politik dan negara banyak dikaji serta dibicarakan di peringkat universiti bagi mencari penyelesaian dan sintesis terhadap segala kemelut yang berlaku pada hari ini.


~semoga niat kita ikhlas~
Description: http://alhakelantan.tripod.com/imagelib/sitebuilder/layout/spacer.gif

Sunday, February 13, 2011

DI SEBALIK TARIAN POCO-POCO


Gambar Hiasan:


Alhamdulillah kerana kita semua masih bernafas lagi dengan izinNya. Kami dari lajnah KKI IPG Kampus Ipoh ingin berkongsi dengan rakan-rakan semua tentang tarian poco-poco yang sedang hangat ditarikan oleh semua lapisan masyarakat, umumnya masyarakat kita yang beragama Islam terutama ketika manghadiri kursus.
Sebenarnya tarian poco-poco ini berasal dari Filipina bukannya dari Indonesia. Ia ditarikan oleh masyarakat yang beragama kristian ketika mereka menghadiri upacara sembahyang mingguan mereka. Lihatlah sahaja bagaimana pergerakannya, yang membentuk salib. Mungkin kita tidak perasan kerana kita suka mengikut-ikut sesuatu yang baru tanpa usul periksa.
 Inilah cara musuh-musuh Islam mengenakan kita sedangkan kita tahu apabila kita melakukan sesuatu yg menyerupai sesuatu agama maka kita dikira merestui agama itu seperti amalan yoga yang telah difatwakan haram kerana menyerupai agama Hindu. Cuma tarian poco-poco ini belum difatwakan haram lagi.
Marilah kita sama-sama fikirkan. Saya dulu pernah terfikir, kenapa tarian itu dimulakan daripada kiri? Dan apa jenis senaman ini? Relevankah tarian ini, yang kelihatan seperti tidak siuman? Saya menyeru kepada diri anda semua supaya mengambil inisiatif untuk tidak menarikan lagi tarian ini yang ternyata mensyirikkan Allah tanpa kita sedar. Dan paling utama memohon keampunan daripada Allah S.W.T atas kejahilan kita tentang perkara ini sebelum ini. 


Semoga mendapat perhatian pihak berkenaan agar mengkaji secara terperinci tentang kesahihan perkara ini, asal usul dan kesannya kepada akidah umat Islam dan mengeluarkan fatwa tentang tarian ini, agar Umat Islam tidak berterusan di dalam kelalaian dan keasyikkan menarikan tarian ini.
TEPUK DADA TANYA IMAN ANDA...
"ISLAM THE WAY OF LIFE"





~semoga niat kita ikhlas~

Friday, February 4, 2011

KESENIAN DALAM ISLAM

Assalamualaikum.

Islam adalah agama yang nyata (waq'ie) dan sesuai dengan fitrah manusia, pada semua tempat, zaman dan situasi yang menepati cita rasa, kehendak, sifat, keinginan, nafsu, perasaan dan akal fikiran manusia.
Dalam diri manusia tertanamnya perasaan suka pada keindahan. Keindahan itu dalah seni.
Seni adalah sesuatu yang bersifat abstrak, dapat dipandang, didengar dan disentuh oleh jiwa tetapi tidak dapat dinyatakan melalui kata-kata atau bahasa.
Al-farabi : menjelaskan seni sebagai ciptaan yang berbentuk keindahan.
al-Ghazali : seni dengan maksud kerja yang berkaitan dengan jiwa manusia yang sesuai dengan fitrah.
Seni ada 2 tujuan :
    i. Seni untuk seni : bertujuan untuk seni sahaja dan orang mencipta seni ini dibebaskan untuk apa-apa                                     tujuan sama ada mengandungi unsur baik atau jahat.
    ii. Seni untuk masyarakat : Seni dicipta utnu sesuatu tujuan maka ianya mestilah difahami oleh                                                             masyarakat yang digunakan untuk kemasyarakatan, politik dan akhlak.
Seni boleh dibahagikan kepada 4 bahagian :
    i.  Seni melalui pendengaran seperti muzik, deklamasi puisi, prosa, seni suara dan sebagainya.
    ii. Seni yg diperolehi melalui penglihatan mata seperti seni lukis, seni hias, seni bina, seni pakaian dan         sebagainnya.
    iii. Seni yg diperolehi melalui pendengaran dan penglihatan seperti drama, tablo, teater, filem dan                 sebagainya.
    iv. Seni yg dinikmati melalui pembacaan seperti hasil  karya sastera yg berbentuk puisi dan prosa. 

 Konsep Seni menurut perspektif Islam


* Seni islam merupakan sebahagian daripada kebudayaan islam.
* Perbezaan seni Islam dan bukan Islam sari segi niat atau tujuan dan nilai akhlak yang terkandung dalam hasil seni islam.
* Tujuan seni Islam adalah kerana Allah.
*  Dalam pembangunan seni kerangka dasarnya mestilah menyeluruh dan meliputi aspek-aspek akhlak, iman, matlamat keagamaan dan falsafah kehiudpan manusia.
* Seni mestilah bersifat Amar makruf dan nahi mungkar.
* Semua aktiviti kesenian manusia mesti ditundukkan kepada tujuan keredhaan Allah dan ketakwaan)
* Seni mestilah menjadi alat untuk meningkatkan ketqwaan.
Hukum asal kesenian dan hiburan adalah HARUS
* menjadi haram kerana wujudnya perkara yang bertentangan dengan syara'

 Prinsip-Prinsip Kesenian


1. Mengangkat martabat insan dengan tidak meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai persekitran dan sejagat.
- Alam sekitar gelerinya dan manusia menjadi seniman yang menggarap segala unsur kesenian untuk tunduk serta patuh kepada keredaan NYA.
2. Mementingkan persoalan akhlak dan kebenaran yg menyentuh aspek-aspek estatika, kemanusiaan, moral dan lain2 lagi.
3. Kesenian Islam menghubungkan keindahan sebagai nilai yang tergantung kpd keseluruhan kesahihan Islam itu sendiri. 
- menurut Islam kesenian yang mempunyai nilai tertinggi ialah yang mendorong ke arah ketaqwaan, kemakrufan, kesahihan dan budi yang mantap.
4. Kesenian Islam terpancar dr wahyu Allah, sama seperti undang2 dan syariat.
    - Harus beradda di bawah linkungan dan peraturan wahyu.
    - Ini membezakan kesenian Islam dan kesenian bukan Islam.
5. Kesenian Islam menghubungkan manusia dengan Allah, alam sekitar dan sesama manusia serta makhluk lain.

Terdapat 5 hukum dalam seni :-
i. WAJIB : Jika kesenian itu amat diperlukan oleh muslim yg mana tanpanya individu tersebut boleh jatuh mudarat seperti keperluan manusia untuk membina dan mencantikkan reka bentuk masjid serta seni taman bagi maksud menarik orang ramai untuk mengunjungi rumah Allah tersebut.
ii. SUNAT : Jika kesenian itu diperlukan untuk membantu atau menaikkan semangat penyatuan uamt islam seperti nasyid, qasidah dan selawat kpd rasulallah dalam sambutan maulidur rasul dan taranum (seni lagu) al-Quran.
iii. MAKRUH :  Jika kesenian itu membawa unsur-unsur yang sia-sia (lagha) seperti karya seni yang tidak diperlukan manusia.
iv.HARAM : JIka kesenian  itu berbentuk hiburan yang :
                1.  Melekakan manusia sehingga mengabaikan kewajipan2 yang berupa tanggungjwab asas                         terhadap Allah khasnya spt ibadat fardu ain dan kifayah.
                2. Memberi khayalan kepada manusia sehingga tidak dpat membezakan antara yang hak                             (betul) dan yang batil ( palsu).
                3. Dicampuri dengan benda-benda haram seperti arak, judi, dadah dan pelbagai maksiat lain.
                4. Ada percampuran antara lelaki dan perempuan yang bukan mahram spt pergaulan bebas                         dlm bentuk bersuka-suka yang melampau.
                5. Objek atau arca dl bentuk menyerupai patung sama ada dibut dr kayu, batu dll.
                6. Disertai dgn alat muzik yang diharamkan oleh Islam spt alat tiupan, bertali, tabuhan yg                             bertutup bahagian atas serta alat muzik tekanan jari. Setengah ulama mengatakan harus                         digunakan dlm pendidikan dan tidak menarik kpd konsep al-malahi(hiburanyg keterlaluan).                         Alat-alat muzik di atas boleh digunakan untuk tujuan dakwah. 
                7. Seni yang merosakkan akhlak dan memudharatkan individu atau yang berbentuk tidak                             bermoral seperti tarian.
                8. Jenis-jenis seni yang dipertontonkan bagi maksud atau niat untuk menunjuk-nunjuk dan                             kesombongan.
v. HARUS : Apa saja bentuk seni yang tidak ada nas yang mengharamkannya.

Bidang-bidang kesenian
      1. Tulisan (Khat)
- khat, segala tulisan yang cantik untuk hiasan
- menjadi haram sekiranya digunakan untuk fitnah, lucah, syirik dan sebagainya
 * Kepentingan seni khat :
    i. Ia mempunyai kaitan dgn peningkatan tahap tamadun itu sendiri. sebab itu ia merupakan hasil                 aktiviti masyarakat maju dan bertamadun.

    ii. salah satu maksud dalam saranan Nabi Muhammad s.a.w agar umat Islam membaca dan menulis         ayat2 al-quran dgn baik. Dan dengan cara ini difikirkan untuk memudahkan lagi mereka mempelajari         dan menghafalnya.
    iii. Keindahan tulisan merupakan kelembutan jari dan kehalusan pemikiran serta citarasa penulisnya.
    iv. Rasulallah menggalakkan penulisan khat. Sabda Rasulallah bermaksud " Hendaklah kamu                         mengindahkan seni khat kerana ianya antara kunci sumber rezeki".
    v. Saidina Ali (k.w) pernah berkata : " Serikan anak-anakmu dengan ilmu seni tulis kerana tulisan                 merupakan perkara paling mustahak dan menyeronokkan".  

* Jenis-jenis khat :-
i. Khat Khufi : berasal dr Kufah. 
ii. Khat Riq'ah : dapat ditulis dgn cepat


    2.  Penulisan
* Dikaitkan dengan seni kesusasteraan.
* Mendapat sambutan hangat umat islam kerana seni ini bersumberkan ayat al-quran dan al-sunnah.
* al-Quran dilihat dr segi keindahan bahasa dan isi kandungannya.
*  al-Quran berjaya melumpuhkan keangkuhan dan kejaguhan sasterawan arab dr segi keindahan bahasa 
* Ramai arab Quraish memeluk Islam kerana mendengar al-Quran seperti Umar al-Khattab, al-Walid al-Mughirah, Rabiah dan Jubair bin Mat'am.
* Selain al-Quran kesusteraan islam meliputi Syair, Ruba'i, Burdah dan prosa dll.


      3.  Lukisan dan arca
-Dikenali juga sebagai seni halus.
- Seni lukis bermula pada zaman Khalifah Muawiyah di Damsyik dan ia biasanya tertera pada helaian safhah al-Quran ygn dihisai dgn corak lukisan bunga dan gambar berbentuk Arabesque dgn pilihan warna emas.

- Seni lukis islam biasanya terhad kepada lukisan keindahan alam dan tidak termasuk benda-benda bernyawa yg boleh menjadi pujaan seperti haiwan, dewa atau patung. 
- harus melukis dan membentuk sesuatu yang tidak bernyawa
- haram membentuk patung dan melukis makhluk yang bernyawa
- dibolehkan melukis makhluk yang bernyawa kerana keperluan yang diiktiraf seperti  
 pendidikan.
- gambar foto tidak termasuk dalam lukisan tetapi mestilah memenuhi syarat :
1) Menutup aurat sekiranya untuk umum
2) Tiada pergaulan bebas, percampuran dengan bukan mahram

      4.  Suara, Muzik dan lakonan
- asal suara wanita tidak aurat, menjadi aurat apabila diubah menjadi lunak dan menimbulkan fitnah
- seni suara asalnya halal dan boleh menjadi haram dengan sebab:
1) Penyanyi: tidak menutup aurat, percampuran lelaki dan perempuan
2) Lirik : berbentuk syirik, lucah, menghina Islam
3) Alat muzik: yang sering digunakan oleh orang-orang kafir
- hukum muzik:
1) Pasti harus: nasyid, qasidah, lagu kanak-kanak, lagu menaikan semangat jihad dan alat
  yang jelas harus ialah kompang.
2) Pasti haram: muzik-muzik semasa yang ditiru daripada barat dan tidak selamat daripada syarat-syarat atau sebab-
sebab di atas.
3) Mukhtalafun fihi:, iaitu muzik yang berada ditengah-tengah di antara kedua-duanya, di sini ada tiga pandangan
ulamak:
i. Pasti haram
ii. Pasti harus
iii. Tafsil, sekiranya lebih mirip kepada yang pertama hukumnya harus dan sekiranya lebih mirip kepada yang kedua
hukumnya haram.
- lakonan harus asalkan tidak ada perkara yang bercanggah dengan syara' seperti:
           1) Dedah aurat
           2) Percampuran di antara lelaki dan perempuan
           3) Berlakon sembah patung, minum arak, berpelukan







 5.   Binaan
- harus asalkan tiada unsur syirik, pemujaan, syiar orang-orang kafir dan sebagainya.
- Aspek seni bina islam terpenting ialah masjid. 
- Konsep penting dalam seni bina Islam ialah pencapaian iman dan amal, taqwa dan tawadu', aman dan damai serta merendahkan hati kepada keagungan Allah.

- Kepentingan seni bina masjid di bandar silam islam digambarkan dengan bilangan yang agak banyak seperti :
    ~di Damsyik pada abad 12 M terdapat 241 buah masjid.
    ~Di Kaherah pada 15M terdapat 88 buah masjid jamed dan 19 buah masjid kecil.
- Selain masjid seni bina islam mengakumi bangaunan2 kediaman, jambatan, saluran air, rumah rehat, bilik mandi, perpustakaan, sekolah dan sebagainya.
- Keindahan seni bina islam banyak dipengaruhi oleh seni bina masjid spt istana2, Tajmahal, kota-kota di Baghdad. 
- Seni bina di malaysia yg ada unsur seni bina islam spt Bangunan sultan abdul samad, bangunan keretapi tanah melayu, Daya bumi, pusat pentadbiran putrajaya.



 Matlamat kesenian


- Seni dalam islam tidak bermatlamatkan hiburan, tujuan keduniaan ataupun keseronokan semata.
- Seni islam dibentuk untuk melahirkan seseornag yang benar-benar baik dan beradab.
- Motif seni islam mesti bermatlamatkan :
            ~makruf ( kebaikan)
            ~halal
            ~berakhlak.
- menanam rasa khusyuk kepada Allah disamping memberi ketenangan jiwa manusia sebgai makhluk Allah yg diciptakan dengan fitrah yang gemar kepada keindahan.
-Kesenian Islam terpancar dari tauhid yang merupakan yang merupakan satu penerimaan dan penyaksian terhadap keesaan allah swt.
- Seni perpaksikan tauhid dapat menanam sikap bertaqwa dan beriman.
- Seni juga dapat meningkatkan daya intelek dan emosi.
- seni dalam islam merupakan keperluan tahsiniat
- mengisi kekosongan masa, masa yang kosong kalau tidak diisi dengan perkara kebaikan atau paling kurang perkara harus
atau makruh, masa itu akan diisi dengan perkara kejahatan.
- salah satu cara berdakwah

  Peranan seni dan masyarakat

- melengkapkan tiga proses kehidupan: kerja, ibadat dan rehat
- boleh menghimpunkan masyarakat..

Seni merupakan sesuatu yang indah jika diperhalusi dengan cara Islam.....
"SENI ISLAMI, BUDAYA UMMAH"

~semoga niat kita ikhlas~

WAHAI MUSLIMAH

Asalamualaikum.

Ya Sahabat-sahabat yang dirahmati semua...

Tahukah anda bagaimana ciri-ciri wanita solehah?

Yakni ciri-ciri wanita yang diredhai ALLAH! Wanita yang menyejukkan hati mata yang memandang. Bisa menginsafkan dan menundukkan nafsu mereka yang berhati goyah.

(Cerita ini diubahsuai semula berdasarkan saranan dan hukum Al-Quran & Hadis)

Marilah kita bersama-sama perhatikan sekelumit kisah ringkas berikut...

Seorang gadis kecil bertanya kepada ayahnya, "Ayah ceritakanlah padaku perihal muslimah yang sejati?"

Si ayah pun menolehkan mukanya seraya melontarkan senyuman manisnya ke arah anak kecilnya itu.

"Anakku...Seorang muslimah yang sejati bukanlah dilihat dari kecantikan dan keayuan paras wajahnya semata-mata. Wajahnya hanyalah satu peranan yang teramat kecil sahaja. Tetapi, muslimah yang sejati dilihat dari kecantikan dan ketulusan hatinya yang tersembunyi. Itulah yang terbaik."

Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada bentuk kalian. Allah hanya melihat kepada hati dan perbuatan kalian. (Hadis riwayat Muslim)

Si ayah terus menyambung.

"Muslimah sejati juga tidak dilihat dari bentuk tubuh badannya yang mempersonakan, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya yang mempersona itu. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari sebanyak manakah kebaikan yang diberikannya, tetapi dari keikhlasan ketika ia memberikan segala kebaikan itu. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Muslimah sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara dan berhujjah kebenaran."

Berdasarkan ayat 31, surah An-Nuur, Abdullah ibn Abbas, Ibn Omar, Atha, Ikramah dan lain-lainnya berpendapat: Seseorang wanita Islam hanya boleh mendedahkan wajah, dua tapak tangan dan cincinnya di hadapan lelaki yang bukan mahramnya. (As-Syeikh Said Hawa di dalam kitabnya Al-Asas fit Tafsir)

"Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan (menghairahkan) orang yang ada perasaan dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik." (Surah Al-Ahzab : 32)

Si ayah diam sejenak sambil melihat kepada wajah manis puteri kecilnya itu.

"Lantas apa lagi ayah?" Sahut puteri kecil terus ingin tahu.

"Ketahuilah wahai puteriku... Muslimah sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian grand tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya melalui apa yang dipakainya. Muslimah sejati bukan dilihat dari kekhuwatirannya digoda orang di tepi jalanan tetapi dilihat dari kekhuwatiran dirinyalah yang mengundang orang lain jadi tergoda. Muslimah sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa redha dan kehambaan kepada TUHAN-nya. Dan ia sentiasa bersyukur dengan segala kurniaan yang diberikan."

"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka (tidak berzina atau mendekati zina)." (Surah An-Nuur : 31)

"Dan ingatlah anakku...Muslimah sejati bukanlah dilihat dari sifat mesranya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia mampu menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul."

"Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya" (Hadis Riwayat At-Tabrani dan Baihaqi)

Setelah itu si anak kembali bertanya, "Siapakah yang memiliki kriteria seperti itu ayah? Bolehkah saya menjadi sepertinya? Mampukah dan layakkah saya ayah?"

Si ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, "Pelajarilah mereka! Supaya kamu berjaya nanti. INSYA ALLAH kamu juga boleh menjadi muslimah yang sejati dan wanita yang solehah kelak. Malah, semua wanita boleh."

Si anak pun segera mengambil buku tersebut lalu terlihatlah sebaris perkataan berbunyi ISTERI RASULALLAH

Apabila seorang perempuan itu sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga
kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya." (Riwayat Al-Bazzar)

HAH! Tengok tu sahabat-sahabat penjana pemikir modal insan, isteri Rasulullah sahabat... bukannya Siti Nurhaliza, bukannya Britney Spears, bukannya Rozita Che Wan, dan apatah lagi Fasha Sanda'...


Sebagai Tambahan hayatilah lirik lagu kumpulan nasyid 

ARE-BUDDY-MUSLIMAH SEJATI...


Muslimah sejati bagaikan bunga
Harum di taman mekar di jambangan
Wangi ditangan, wangi ditangan..

Muslimah sejati seorang serikandi
Bagaikan Fatimah Az-Zahra'
Yang mejadi lambang cinta suaminya
Mejadi benteng lambang ketabahan
Meruntuh ego kemungkaran...

Muslimah sejati bagaikan mariam
Yang suci dari segala sentuhan
Yang bersih dari kesilapan
Lantasku hirup kesegaran iman
Yang di dambakan setiap insan..

Muslimah sejati..
Seorang teman..
Seorang isteri..
Seorang serikandi..
Setianya pada suami..
Dan jua pada Ilahi..




Sungguh indahkan sahabat....

Bersamalah kita memperbaiki diri kita kearah 

yang lebih baik..

ibaratnya 

"masihkah ada subuh esok untuk diriku"......

Renunung2kan dan selamat beramal.....





~semoga niat kita ikhlas~